Dari Skripsi ke Jurnal: Memahami Perubahan Struktur dan Penyusunan Artikel Ilmiah

jasa jurnal skripsi

Setelah menyelesaikan skripsi, banyak mahasiswa yang merasa lega, tetapi tugas belum sepenuhnya selesai. Langkah berikutnya adalah mengubah skripsi yang telah dikerjakan dengan susah payah menjadi sebuah artikel ilmiah yang siap dipublikasikan. Proses ini sering kali membingungkan karena meskipun keduanya (skripsi dan jurnal ilmiah) berasal dari hasil penelitian yang sama, keduanya memiliki struktur dan tujuan yang berbeda.

Artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal biasanya memiliki batasan kata, gaya penulisan, dan struktur yang jauh lebih ketat dibandingkan skripsi. Jadi, apa saja perubahan yang perlu dilakukan, dan bagaimana cara menyusun artikel ilmiah dari skripsi dengan benar? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang perbedaan struktur dan cara penyusunan artikel ilmiah yang baik dari skripsi.

1. Memahami Perbedaan Skripsi dan Artikel Ilmiah

Skripsi adalah karya tulis yang mendalam dan panjang, yang mencakup berbagai aspek penelitian, mulai dari latar belakang, kajian pustaka, metodologi, hingga analisis hasil yang sangat terperinci. Di sisi lain, artikel ilmiah memiliki tujuan yang lebih spesifik dan terfokus. Jurnal ilmiah lebih ringkas, dengan batasan jumlah kata yang ketat (biasanya antara 3.000 hingga 5.000 kata) dan harus mampu menyampaikan temuan utama dari penelitian dengan jelas dan padat.

Penting untuk memahami bahwa tidak semua bagian dari skripsi akan masuk ke dalam artikel ilmiah. Anda hanya perlu memilih bagian yang paling relevan dan fokus pada hasil penelitian utama yang memberikan kontribusi baru dalam bidang ilmu yang Anda teliti.

2. Struktur Artikel Ilmiah yang Berbeda

Salah satu perbedaan utama antara skripsi dan artikel ilmiah adalah struktur penulisannya. Berikut adalah struktur umum dari artikel ilmiah yang akan Anda susun dari skripsi:

  • Abstrak: Bagian ini merupakan ringkasan singkat dari penelitian Anda. Abstrak harus mencakup tujuan, metodologi, hasil utama, dan kesimpulan dalam 150-250 kata. Tujuannya adalah memberi pembaca gambaran umum tentang isi artikel tanpa perlu membaca keseluruhan teks.

  • Pendahuluan: Pada artikel ilmiah, pendahuluan tidak perlu sepanjang pendahuluan skripsi. Cukup jelaskan latar belakang masalah secara singkat, tujuan penelitian, serta hipotesis atau pertanyaan penelitian. Hindari panjang lebar mengenai teori atau kajian pustaka yang terlalu mendetail. Fokuslah pada apa yang Anda teliti dan alasan pentingnya penelitian tersebut.

  • Metodologi: Di bagian ini, Anda hanya perlu menyampaikan metode yang digunakan secara ringkas namun jelas. Anda tidak perlu menyertakan penjelasan yang terlalu mendalam tentang teknik analisis atau prosedur yang digunakan, cukup berikan gambaran umum yang cukup bagi pembaca untuk memahami bagaimana penelitian dilakukan.

  • Hasil dan Pembahasan: Inilah bagian yang paling penting dalam artikel ilmiah. Tampilkan hasil penelitian Anda dengan jelas dan fokus pada temuan utama yang relevan. Hindari membahas setiap detail kecil dari hasil yang Anda peroleh. Setelah itu, lakukan pembahasan singkat mengenai makna dari hasil tersebut dan kontribusinya terhadap bidang ilmu yang Anda teliti.

  • Kesimpulan: Di bagian ini, rangkum temuan utama Anda dan beri rekomendasi berdasarkan hasil penelitian. Kesimpulan harus singkat dan langsung ke poin, serta tidak mengulang bagian pembahasan.

3. Mengurangi Bagian yang Tidak Relevan

Skripsi biasanya mencakup banyak hal, seperti latar belakang yang panjang, ulasan literatur yang mendalam, dan deskripsi metodologi yang sangat rinci. Dalam artikel ilmiah, Anda perlu menyingkat semua bagian tersebut. Fokuslah pada inti dari penelitian yang benar-benar memberikan kontribusi baru. Hapus bagian-bagian yang tidak langsung mendukung temuan utama atau tidak relevan dengan pembaca jurnal ilmiah.

4. Menyusun Ulang dan Menyederhanakan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam artikel ilmiah harus formal, jelas, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan kalimat panjang dan kompleks yang sering ditemukan dalam skripsi. Artikel ilmiah harus bisa dibaca dengan cepat namun tetap mempertahankan substansi yang diperlukan. Oleh karena itu, pastikan bahwa setiap kalimat memiliki tujuan yang jelas dan tidak ada pengulangan informasi yang tidak perlu.

5. Mengelola Referensi dan Kutipan

Dalam artikel ilmiah, kutipan dan referensi sangat penting untuk mendukung klaim atau hasil penelitian Anda. Pastikan Anda menggunakan referensi yang paling relevan dan terbaru. Jika dalam skripsi Anda menggunakan banyak referensi, artikel ilmiah biasanya hanya membutuhkan referensi yang paling langsung mendukung temuan Anda. Jangan lupa untuk mengikuti format kutipan yang disarankan oleh jurnal yang Anda tuju (misalnya, APA, MLA, atau Chicago Style).

6. Menjaga Fokus pada Tujuan Penulisan

Jurnal ilmiah memiliki tujuan untuk menyampaikan penemuan yang baru dan bermanfaat dalam bidang penelitian tertentu. Oleh karena itu, dalam menulis artikel ilmiah dari skripsi, pastikan bahwa setiap bagian dari artikel Anda fokus pada tujuan tersebut. Jangan terlalu banyak membahas hal-hal yang tidak langsung berkaitan dengan temuan utama atau hasil penelitian.

7. Revisi dan Penyuntingan

Setelah menyusun artikel ilmiah dari skripsi, langkah terakhir yang sangat penting adalah melakukan revisi dan penyuntingan. Pastikan tidak ada kesalahan ketik, kesalahan dalam penyusunan referensi, atau bagian yang tidak jelas. Baca artikel Anda dengan seksama untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan sudah sesuai dan mudah dipahami.

Jika diperlukan, Anda bisa meminta bantuan dari teman sejawat atau mentor untuk memberikan umpan balik mengenai artikel yang Anda tulis. Hal ini sangat membantu dalam memperbaiki kualitas tulisan sebelum akhirnya dikirimkan ke jurnal.

Mengubah skripsi menjadi artikel ilmiah adalah sebuah proses yang memerlukan perhatian terhadap detail dan pengelolaan waktu yang baik. Dengan memahami perbedaan antara skripsi dan artikel ilmiah, serta mengikuti langkah-langkah yang tepat dalam menyusun artikel, Anda dapat menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas dan siap dipublikasikan. Proses ini tidak hanya menguji kemampuan menulis Anda, tetapi juga memperluas kontribusi ilmiah Anda di dunia akademik.

Posting Komentar untuk "Dari Skripsi ke Jurnal: Memahami Perubahan Struktur dan Penyusunan Artikel Ilmiah"